Jagapura Kulon, -Desa Jagapura Kulon memiliki tradisi unik berupa jam'iyah bulanan yang diselenggarakan setiap akhir bulan pada malam Jumat. Inisiatif ini digagas oleh Kuwu Alwanuddin sejak tiga tahun lalu sebagai wadah silaturahmi, musyawarah, dan penyampaian informasi kepada warga.

Rutinan jam'iyah tidak hanya dihadiri oleh perangkat desa, namun juga terbuka untuk masyarakat, terutama para tokoh masyarakat seperti ketua RT, PKK, dan tokoh agama. Dalam kegiatan ini, berbagai agenda dilaksanakan, mulai dari kajian agama, wisata religi, hingga musyawarah desa. Dalam rutinan ini semua anggaran ditanggung oleh desa

"Tujuan utama jam'iyah ini adalah untuk menampung aspirasi dan masukan dari masyarakat. Dengan begitu, perangkat desa bisa lebih dekat dengan warganya dan mengetahui apa saja kebutuhan mereka. Saya pikir, banyak warga Jagapura yang suka ziarah, apalagi kalau sudah akhir tahun. Tapi kan biasanya cuma sebentar aja, paling 4-5 hari," ujar Kuwu Alwanuddin.

Rutinan jam'iyah ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi perangkat desa untuk memperoleh informasi langsung dari masyarakat. Dengan demikian, informasi dapat tertukar dengan efektif, sehingga kebutuhan dan aspirasi masyarakat dapat terakomodasi dengan lebih baik. Adanya jam'iyah ini juga dapat mengoptimalkan waktu, karena tidak perlu lagi mengadakan musyawarah formal yang memakan waktu cukup lama.

Rutinan jam’iyahan ini terdapat beberapa rutinan seperti kultum, wisata religi, dan Adapun penyuluhan. Untuk durasi rutinan kultum ini yaitu 7 menit. Pada  hari Jumat, 26 Juli 2024 pengisi rutinan kultumnya yaitu bapak haji Yusup sebagai ketua Jamiah plus ketua  majelis  ulama desa (MUD). Untuk kultumnya bergantian, dalam majelis ulama terdapat 9 orang yang memimpin secara bergantian, untuk kegiatan semalam yang memimpin yaitu Abah Muin (nama asli Kadmuin sebagai anggota MUD). Dan juga adanya sosialisasi dari Lembaga Kesehatan penanganan HIV/Aids terkait bahayanya virus HIV kepada Masyarakat Jagapura Kulon tadi malam. Pada rutinan Semalam yang memimpin  do'a yaitu pak haji Mansur. “Untuk wisata religi kemarin sudah walilima, terus walisongo, rencananya kali ini Walisongo lagi tapi durasi waktunya hanya 3 hari, biasanya kalo Walisongo mencapai  sampai 5 hari dan  sekarang hanya 3 hari, kita berkunjung ketempat intinya aja.” Papar Pak Kuwu.

Dan juga ada sedikit penyampaian dari anak-anak kkn kelompok 123 UINSSC terkait program kerja mereka selama 40 hari di Desa Jagapura Kulon sekaligus memperkenalkan diri kepada masyarakat Desa Jagapura Kulon, bahwasanya anak-anak kkn ini akan ikut serta dalam bermasyarakat selama 40 hari kedepan.